Daftar Nasionalis Nasionalis Bangsa
Berdasarkan pantauan saya secara kasar, saya mencoba mengklasifikasikan atau mengkategorikan orang-orang yang menurut saya memliki rasa nasionalisme yang cukup bahakn tinggi terhadap nusantara. Namun klasifikasi ini tidak sepenuhnya benar, karena ini hanyalah klasifikasi berdasarkan pantauan saya, dan jika pembaca ingin menambahkan daftar kategori ini kami persilahkan untuk mengisi kolom komen yang tersedia atau mungkin dapat join ke forum. Terima kasih, respek!.
Kategori yang pertama adalah, seniman.
Mengapa seniman?pasti pertanyaan tersebut yang langsung terlintas di benak anda. Bukannya saya menyukai, membela atau mencoba mengklaim diri saya sebagai seniman sehingga saya menaruh seniman di urutan teratas, sama sekali tidak. Sebenarnya jika ditelusuri seniman memiliki alasan yang sangat kuat untuk dapat memiliki rasa nasionalisme di dalam dirinya. Mengapa? Karena secara sadar dan tidak sadar. Langsung maupun tidak langsung, seniman akan mencoba mengenal bangsanya lewat budaya yang dimiliki oleh bangsanya sendiri betapa tidak? Jika terdapat ratusan, ribuan bahkan jutaan kekayaan budaya yang kita miliki dapat menunjang karier hingga kesukaan mereka terhadap seni. Dan saya bahkan dapat mengklaim bahwa Indonesia adalah Negara seni! Anda butuh bukti? Coba ingat-ingat, apakah pasukan choir milik Elfa Secioria pernah gagal dalam perlombaan choir seluruh dunia? Jawabannya sudah tentu Tidak! Mengapa? Sudah jelas, bahwa seluruh dunia mengakui betapa kayanya seni dan budaya yang ada di Indonesia dan belum ada suatu Negara di dunia yang memiliki kekayaan budaya sebanyak kita, itu berani saya jamin. Apakah itu bukan sebuah contoh nyata yang sepatutnya dapat kita banggakan? Dan sudah barang tentu lewat hal-hal seperti itulah para seniman lalu dapat mencintai bangsanya dengan tulus tanpa imbalan apapun. Jadi tidak salah jika saya menaruh seniman di urutan teratas (walaupun daftar ini tidak diurutkan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa rasa nasionalisme yang ada di dalam diri seniman itu tumbuh melalui kesukaan dan kecintaan mereka terhadap seni dan budaya Indonesia yang mereka paham sekali hanya Indonesia yang memilikinya.
Yang kedua adalah, Petualang.
Petualang sudah barang tentu memiliki rasa nasionalisme yang besar terhadap bangsanya, alasannya? Sudah tentu pengalaman bertualang mereka yang selalu menyenangkan karena mereka disuguhkan oleh keindahan alam yang dimiliki oleh nusantara. Dan sebenarnya jika kita telusuri, sungguh banyak tempat tempat wisata yang sangat patut untuk dikunjungi di Indonesia ketimbang kita berbelanja di luar negeri, misalnya. Dan apakah kita lebih memilih pergi ke pedalaman papua daripada pergi berbelanja ke Singapura? Memang tidak semua orang punya bakat untuk berpetualang namun tidak ada salahnya kita memilih untuk berkeliling Indonesia dulu ketmbang berkeliling dunia. Memang, banyak hal baru yang akan kita temui di Negara lain ketimbang kita di Indonesia, namun darimanakah anda dapat membuktikan pernyataan tersebut? Dan apakah yang akan anda jawab apabila anda suatu ketika sedang berada di Islandia dan ditanya oleh penduduk setempat bagaimana kondisi Indonesia? Apakah anda akan menjawab “baik”? Sungguh jawaban yang bodoh dan tidak terpelajar. Dan menurut anda apakah yang akan dijawab oleh petualang Indonesia jika suatu saat dia ditanya oleh orang Eskimo tentang bagaimana Indonesia itu? Tentu dengan sangat lantang dia akan menjawab, Indonesia adalah Negara yang Indah, penuh keragaman budaya serta banyak tempat tempat yang sangat menakjubkan seperti Bromo, Bunaken, Hutan hijau tropis Kalimantan serta kota yang asri seperti Bandung.
Jadi kesimpulannya adalah, Petualang dengan secara tidak sadar akan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi setelah mereka mengetahui bahwa betapa patutnya Indonesia untuk dicintai.
Kategori ketiga adalah, Pejuang (Veteran Perang)
Untuk kategori ini sudah jelas alasan apa yang mereka miliki untuk memiliki rasa nasionalisme di dalam diri mereka, alasannya tidak lain adalah rasa cinta terhadap bangsa dikarenakan telah membela bangsa dengan sangat gagah berani serta dengan tekad yang bulat untuk mencapai kemerdekaan. Mereka merasa sangat memiliki bangsa Indonesia itu sendiri dan itulah yang memacu mereka untuk tetap mencintai bangsa walaupun perang telah usai. Namun yang sungguh ironis, apakah kita sebagai anak muda harapan bangsa, harapan mereka memiliki rasa respek terhadap mereka? Apakah kita bangga jika kita mengetahui bahwa seorang kakek kita adalah pejuang? Berdasarkan pengalaman saya sendiri, saya sangat senang jika mendengarkan seorang veteran berceritera kepada saya dan yang saya sungguh merasa sedih adalah rasa yang dimiliki oleh cucu mereka, cucu mereka terkadang acuh terhadap cerita cerita mereka, mengapa?karena mereka menganggap semua cerita itu basi. Namun jika kita telaah, bukankah kita dapat belajar sejarah langsung dari sumbernya? Langsung dari saksinya? Dan dengan jujur tanpa diputarbalikkan? Kita malah cenderung percaya terhadap buku buku sejarah yang belum tentu kebenarannya. Namun ada yang lebih ironis lagi, terkadang hidup para veteran itu tidak ditunjang oleh hidup yang layak. Kita sangatlah tidak patut menyombongkan diri serta mengklaim sebagai bangsa yang besar kalau kita sendiri belum bisa menghargai para pahlawan kita yang secara sukarela berperang demi kita, masa depan bangsa! Sungguh ironis.
Manurut saya untuk kategori ini saya merasa tidak perlu menarik kesimpulan, karena biarlah anda yang menarik kesimpulan anda sendiri dan cobalah bertanya pada diri anda sendiri, apakah anda sudah menghargai para mantan pejuang itu? Saya sudah!
Kategori ke empat yakni, Aktivis
Memang sungguh kurang tepat apabila saya juga menaruh aktivis ke dalam daftar ini, namun sebaliknya saya tidak dapat memungkiri bahwa banyak aktivis yang berjuang demi bangsa yang dicintainya dengan tulus tanpa adanya rasa pamrih. Contoh yang dapat saya ambil antara lain para aktivis lingkungan yang tergabung di dalam komunitas seperti YCAB, WALHI, WWF, GREENPEACE hingga organisasi lain yang bergerak di bidang kemanusiaan lain. Betapa tidak jika mereka bekerja demi kelangsungan hidup bangsa yang nyaman sejahtera dan damai sentausa, dan itu tidak akan terwujud jika mereka para aktivis jujur ini tidak memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Jadi tidak ada salahnya jika aktivis juga saya masukkan ke dalam daftar ini. Untuk para aktivis yang hanya berorientasi terhadap uang ataupun faktor lain (seperti aktivis aktivis politik) saya tidak ingin berkomentar banyak, karena mereka tidak akan pernah memiliki rasa nasionalisme di dalam hatinya.
Kategori kelima, Atlet.
Atlet? Ya atlet! Mengapa? Karena mereka juga termasuk dalam daftar pejuang bangsa yang rela berkorban apapun untuk menang, memang terdengar egois namun itulah kenyataannya, walaupun mereka menang juga demi nama baik mereka namun ada rasa yang tidak terbayangkan apabila sang saka merah putih berkibar di podium serta Indonesia Raya berkumandang, disitulah rasa nasionalisme mereka tumbuh dan terus tumbuh. Kategori ini adalah kategori terakhir, namun ini tidak menjadi yang terakhir jika anda dapat menambahkan kategori yang lainnya yang menurut anda juga memiliki rasa nasionalisme yang kuat.
Mungkin ada dari sebagian anda yang bertanya tanya mengapa tidak ada kategori yang menyebutkan pihak pemerintahan seperti polisi, angkatan darat, anggota DPR MPR hingga para pejabat atau bahkan seorang presiden sekalipun. Ya mereka memang tidak saya masukkan lantaran mereka memang tidak memiliki rasa nasionalisme yang kuat, anda butuh bukti? Coba telaah apakah anda pernah mendapati Presiden kita mengenakan baju adat dari pulau lain selain pulau Jawa? Mengapa presiden selalu kita dapati tengah menggunakan batik dan selalu batik? Apakah bangsa kita hanya memiliki batik?! Dari hal tersebut sudah jelas bahwa rasa nasionalisme sang presiden tidak cukup kuat.
Jadi sekali lagi saya menghimbau, marilah kita pupuk rasa nasionalisme di dalam diri kita! Janganlah merasa malu jika didapati teman kita bahwa kita memiliki rasa nasionalisme. Dan sudah sepatutnyalah kita sebagai anak muda memiliki rasa nasionalisme yang kuat, dan sangat kuat. Respek! (dish)
No comments:
Post a Comment